SELAMAT DATANG

PENDAIS - ETOS KERJA MUSLIM

Posted by : Jagoe
ETOS KERJA MUSLIM
Secara terminologis :
Etos    : ciri, sifat, kebiasaan, adat-istiadat, kecenderungan moral.
Kerja  :  kegiatan melakukan sesuatu

          Etos kerja menurut Mochtar Buchori (dalam Asifudin, 2004) dapat diartikan sebagai sifat dan pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau sifat-sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok manusia atau suatu bangsa.

Beda etos kerja dengan etos kerja Islami:
·         Etos kerja berupa semangat dan sikap kerja yang  total.
·         Etos Kerja Islami merupakan semangat dan sikap  kerja yang total dan dilandasi dengan niatan Lillahita’ala sehingga pekerjaanya tersebut selain mendatangkan materi juga menjadi amal.

Dibahas pula dalam Al Quran betapa dianjurkannya memiliki etos kerja (amal)
Islami:
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup Dan matiku semata-mata bagi Allah”
(Al An’am:162)
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain(94:7)
 Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung (62:10).

Permasalahan
Di era global ini, terdapat negara maju dan
tertinggal..
Data internasional menyebutkan, bahwa negara di
daerah timur tengah dan Afrika lebih  banyak yang
tertinggal daripada negara Eropa dan Amerika.
(Timur Tengah dan Afrika identik dgn negara Islam)
Padahal Islam adalah Agama yang menekankan
pentingnya memiliki etos kerja tinggi

Perlu diketahui bahwa; 88.2% penduduk Indonesia beragama Islam..
Jika 88.2%  umat Islam tersebut mengerti dan mengamalkan tentang ajaran agamanya yang menekankan untuk bekerja secara totalitas (etos kerja Islam), maka akan menjadi solusi ditengah carut marutnya Indonesia disegala bidang.

Pembahasan
Jika dilihat dari segi manusia, setiap individu memang memiliki kepribadian yang kompleks dan berbeda satu sama lain, sehingga sikap etos kerja pun pasti berbeda-beda.
Juga dari segi penghayatan dan totalitas kerja, masyarakat kita kebanyakan saat ini tidak menikmati pekerjaan yang mereka geluti, sehingga mereka tidak mendapatkan ilmu dan manfaat darinya.

Hal itu menyebabkan masyarakat dewasa ini hanya terjebak di pekerjaan duniawi yang itu-itu saja, tak berkembang sama sekali.
Padahal jika diniati secara Lillahita’ala, suatu pekerjaan itu jika dijalani dengan landasan keimanan dan ikhtiar, maka akan menjadi sebuah lecutan dahsyat yang menjadikan seseorang menjadi bersemangat kerja, karena dia meyakini Allah melihat pekerjaanya tersebut.

Ambil contoh seperti ini, saat dua orang sedang bermain
di Final sebuah pertandingan futsal, yang seorang di
tonton oleh kekasih hatinya, dan yang seorang tidak
ditonton oleh seseorang yang spesial baginya…
Menurut Anda, secara logika mana yang akan tampil
lebih maksimal dan semangat??

Tentu kita akan menjawab si pemain pertama, karena
Bermain dengan disaksikan oleh pujaan hatinya.
Dibandingkan pemain kedua, si pemain pertama
memiliki motivasi yang lebih untuk tampil secara
totalitas, maksimal, dan berdedikasi karena dia ingin
menunjukkan yang terbaik bagi kekasihnya tersebut..

          Begitu pula ketika kita terapkan kedalam konteks etos kerja Islami..
          Saat seseorang itu yakin bahwa pekerjaan yang dia lakukan disaksikan oleh Allah yang dicintainya,, dan niatan pun ikhlas Lillahita’ala, maka apapun pekerjaan baik yang dia geluti akan mendapatkan semacam tenaga ekstra dan hatinya akan terus membuat tubuhnya untuk totalitas, karena pekerjaan yang dia lakukan akan diyakini memperoleh hasil yang Barokah didunia, dan juga Pahala yang besar di Akhirat..

          Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang           mu'min akan melihat pekerjaanmu itu.” (Q.S At-Taubah: 105)

Itulah luar biasanya etos kerja Islami…
          Saat seseorang sudah menambatkan hatinya saat bekerja dengan niatan karena Allah semata, maka mulai dari tekad, semangat, kekuatan, hasil dan rewardnya pun InsyaAllah akan dijamin yang terbaik oleh Allah SWT..
          Karena Allah sendiri telah berjanji dalam ayatNya seperti berikut : “……carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu   beruntung  (62:10).

          Jika saja semua negara Muslim mengerti akan hal ini, maka kemenangan nyata bagi peradaban umat Islam akan terwujud kembali..
          Negara Muslim tak akan lagi tertinggal.. Ekonomi akan maju, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan terjamin, dikarenakan semua warganya total dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaanya..

           muslim yang berprofesi sebagai pejabat tak akan korupsi  karena dia niati untuk beribadah bukan karena harta..
          Polisi akan mengayomi masyarakatnya dengan bersungguh-sungguh, karena dia meyakini apa yang dia lakukan itu akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah..
          Pedagang akan jujur karena dia yakin dengan begitu keuntungannya akan berlipat dan rezekinya halal.
          Pelajar akan bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu, karena dia yakin bahwa niat baik yang dia tanamkan akan membawanya kepada derajat yang lebih tinggi..

KESIMPULAN
          Kurangnya penghayatan terhadap pentingnya memiliki etos kerja yang Islami bagi umat Islam sendiri, menyebabkan jatuhnya mayoritas negara beragama Islam dibandingkan dengan negara-negara beragama besar lain.

          Disini kita tarik garis simpul bahwa yang menyebabkan itu semua adalah kurangnya pengetahuan agama yang dimiliki umat Islam saat ini dan kurangnya semangat kerja yang penting bagi maju mundurnya sebuah peradaban.

          Marilah kita semua tanamkan etos kerja yang Islami didalam diri kita masing masing..
          Lakukan pekerjaan Anda dengan sungguh sungguh, total dan maksimal,, nikmati setiap aktifitas yang Anda lakukan,, dan yang paling penting,, niati itu semua karena Allah SWT..
          Dan keberuntungan akan berada digenggaman Anda..

Jumat, 27 September 2013

0 komentar:

Blogger News

Flag Counter
CIPUTRA RUSLAN. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © 2012 CIPUTRA RUSLAN | Naruto Vs Sasuke V2 Theme | Designed by Ciputra Ruslan